Senin, 10 Agustus 2009

WISATA KE UBUD




Jumat lalu tanggal 31 Juli 09, saya & tmen2 (SeMpReeT crew) mengadakan reuni (?) SMA di Ubud. Acara utamanya sih manggang. Tapi acara manggang kurang lengkap rasanya kalo tidak di dahului dgn acara jalan-jalan menikmati indahnya pemandangan dan objek wisata di Ubud.

Ubud adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Gianyar. Lokasinya sekitar 30 km di utara kota Denpasar. Ubud merupakan objek wisata yang sudah terkenal hingga ke luar negeri. Yang menarik dari Ubud adalah pemandangan dan suasananya yg masih natural (didominasi oleh sawah dan sungai) membuat kita merasa tenang. Selain itu Ubud dikenal karena seni dan budayanya. Di Ubud terdapat banyak galeri / museum seni, art shop, serta arena pertunjukan musik dan tari yang digelar setiap malam secara bergantian di segala penjuru desa.



Rencananya kita akan mengawali acara wisata ke Ubud ini dengan makan (ya maklum laper…), mengunjungi museum, menyewa sepeda gayung, dan di akhiri dengan manggang ikan.




a. Makan, makan, makan


Mencari tempat makan di Ubud tidaklah sulit. Harganya juga relatif terjangkau. Perhentian kami jatuh kepada Warung Nasi Ayam Kedewatan Bu Mangku. Warung nasi ini cukup terkenal. Menunya cuma satu yaitu nasi campur (ayam, kacang goreng, telur, sate, kacang panjang, sambal matah). Harganya sekitar Rp.10.000,- / porsi (kecuali kalo kamu perut karung mungkin bakan nambah). Tapi hati-hati bagi yang tidak suka pedas (seperti saya contohnya). Karena menu yang disajikan tadi sangat pedas, lebih baik anda meminta lauk yang tidak pedas, maka anda akan diberi menu berupa kulit goreng, telur, dan kacang.


Kalo masih kurang sreg, masih ada tempat makan lain, yaitu Warung Babi Guling Bu Oka. Letaknya dekat dgn pasar Ubud. Menunya ya Babi guling, dgn harga sekitar 25 ribu rupiah per porsi.


b. Museum ARMA


Puas makan, akhirnya kita melanjutkan wisata kita di Ubud. Terjadi debat alot untuk menentukan tempat mana yg dipilih. Ada banyak objek wisata di Ubud, contohnya Museum Blanco, Museum Rudana, Wanara Wana (monkey forest), Puri Agung Ubud, Botanical Garden, dll. Setelah sempat transit sebentar (lebih tepatnya kesasar) di Museum Blanco dan Monkey Forest, akhirnya diputuskan untuk mengunjungi Museum ARMA.


ARMA adalah singkatan dari Agung Rai Museum of Art. Tiket masuk Museum ARMA adalah Rp.25.000,-/person (kebetulan waktu tu dpet diskon, jdiny cma bayar 20 rbu) dan mendapat voucher gratis minum kopi/teh. Museum ARMA bukan cuma sekedar museum lukisan biasa. Museum ini terdiri dari Galeri lukisan, Open Stage (untuk pertunjukan), Perpustakaan, Bale gong, Café ARMA, restoran, Warung Kopi, dan Kokokan Hotel (bagi yang ingin menginap disana). Selain itu Museum ARMA juga memiliki taman yang sangat indah, bahkan jembatan di taman itu dijadikan tempat foto berbagai model internasional.
Lukisan yang terdapat di Museum ARMA berupa lukisan klasik Kamasan, lukisan dari pelukis Bali dan luar negeri, dan juga lukisan dari pelukis terkenal seperti Raden Saleh, Walter Spies, Blanco, dll. Selain itu menurut salah satu pegawai museum, museum ARMA juga membuka kursus gamelan dan tari Bali bagi anak-anak tanpa dipunggut bayaran dan juga latihan Yoga gratis bagi siapa saja yang ingin.


c. Naik Sepeda Yukz


Setelah mengunjungi museum, acara dilanjutkan dengan naik sepeda. Sebelumnya kita harus menyewa sepeda gayung. Disana banyak terdapat rental sepeda. Setelah mencari akhirnya dapat juga rental sepeda (lupa namanya, tapi letaknya di utara dekat warung babi guling bu oka). Harganya Rp.10.000,-/sepeda (dan setelah menawar lagi akhirnya dapet 5000 per sepeda). Enak juga bersepeda di Ubud, selain badan jadi sehat, kita juga dapat menikmati alam pedesaan Ubud yang asri. Sawah-sawahnya masih hijau dan udaranya masih segar.


d. Akhirnya… Manggang…


Acara terakhir sekaligus acara utama adalah manggang. Yup, setelah capek bersepeda, perut perlu diisi lagi toh. Acara manggang dilakukan di villa teman saya di Ubud (thx ya). Ini adalah acar manggang terpuas karena porsinya lebih banyak daripada acara manggang sebelumnya. Bayangkan 1 orang dapet nasi, sayur, ikan kenyar, kerang 2 ekor, cumi 2 ekor, dan sosis. Yummy, sedapny maknyusss….



Itulah sepenggal kisah saya saat berwisata ke Ubud. Pengen ja berbagi pengalaman dan asyiknya wisata di Ubud. Jadi Ubud gak kalah sama Kuta, Nusa dua, ato Sanur. Yang penting di sini budayanya masih terjaga dengan baik. Jadi harapan saya semoga Ubud ke depan dapat mempertahankan kelestarian alam dan budayanya.




********
by cebZ
********
images by angga

Comments
4 Comments

4 komentar:

scorvgirl mengatakan...

kapan-kapan mau dunk ikut...

Unknown mengatakan...

Hahaha, bukanny dri Gianyar y? kn udah sering k Ubud tu...

Kalo mw ikutan dlm prjalanan buduh2an kami, silakan aja kontak salah satu dri kami.. Kami terbuka dalam menerima org luar kok.. hehehe

ciptanirmala mengatakan...

IyA neGH... mESkI Anak GianyAr Tapi mA jarang JaLAN ke UbuD, hAX2! iKUt2!

Unknown mengatakan...

Walah... masa anak Gianyar jarang jalan2 k Ubud... hihihi gmana tuh...
Prlu tu skali2 ksana... bgus view ny...

Btw, shoutbox q kok rusak ya... mw prbaikin dlu ah...

Posting Komentar