Petir atau halilintar adalah gejala alam yang biasanya muncul pada musim hujan, dimana di langit akan muncul kilatan cahaya sesaat yang menyilaukan (kilat) yang beberapa saat kemudian disusul dengan suara menggelegar (guruh). Petir terjadi karena ada perbedaan potensial antara awan (muatan positif/negatif) dengan bumi (netral), atau dapat terjadi dari awan satu ke awan lainnya karena perbedaan muatan awan tersebut (awan negatif dan awan positif).
Karena mengandung muatan listrik yang sangat besar, petir kerap memakan korban jiwa. Pada musim hujan banyak orang yang menjadi korban sambaran petir. Ada yang terjadi karena kecelakaan atau dapat pula terjadi karena ketidak tahuan seseorang terhadap petir. Banyaknya mitos petir yang beredar membuat masyarakat salah kaprah dalam menilai petir.
Berikut adalah sembilan mitos tentang petir yang beredar di masyarakat versi MSNBC.
1. Mitos : Petir Hanya Menyambar saat Hujan
Fakta : Petir dapat menyambar sebelum, pada saat, atau setelah hujan. Bahkan, petir kerap muncul saat langit biru pada cuaca cerah.
2. Mitos : Petir Tidak Pernah Menyambar Tempat yang Sama Dua Kali
Fakta : Petir sering menyambar tempat yang sama berulang-ulang, terutama tempat yang tinggi dan berujung lancip, seperti gedung pencakar langit, tower, dll.
3. Mitos : Ban Karet Melindungi Anda saat Petir Menyambar Mobil
Fakta : Mobil adalah salah satu tempat yang aman pada saat terjadi sambaran petir. Namun, itu bukan dikarenakan ban mobil. Melainkan Bodi berbahan metal di luar mobil menghantar aliran listrik di luar mobil. Untuk berjaga-jaga, selalu pastikan jendela mobil Anda tertutup rapat.
4. Mitos : Berteduh di Bawah Pohon saat Hujan
Fakta : Pada saat hujan lebat disertai petir, hendaknya jangan berdiri di bawah pohon. Seseorang berpotensi terkena sengatan petir secara langsung atau terluka oleh listrik yang mengalir di tanah. Selain itu berbahaya bila pohon tersebut tumbang.
5. Mitos : Bukan Masalah untuk Menyelesaikan Pertandingan saat Hujan Lebat di Lapangan Terbuka
Fakta : Apabila terjadi hujan lebat sebaiknya pertandingan dihentikan atau ditunda. Mengingat terdapat sejumlah kasus serangan petir, manajemen beberapa klub olah raga dunia kini mempunyai kebijakan baru. Pertandingan akan dihentikan sementara pada saat hujan deras demi keselamatan.
6. Mitos : Telungkup di Tanah
Fakta : Menelungkupkan badan tidak sepenuhnya aman, akan tetap saja sangat berbahaya jika petir mengalir di permukaan tanah. Tindakan seperti itu sudah tidak berlaku karena memberikan anggapan yang salah terhadap konsep keselamatan. Berdasarkan pendapat sejumlah ahli, tidak ada tempat yang aman di daerah terbuka saat petir menyambar.
7. Mitos : Orang yang Tersambar Petir, Berbahaya untuk Disentuh
Fakta : Mitos ini sepenuhnya salah, ini adalah mitos yang sangat merugikan. Korban sambaran petir justru harus cepat mendapatkan pertolongan pertama dan pengobatan, seperti bantuan pernafasan (CPR). Badan manusia tidak menyimpan listrik dari luar, sehingga sangat aman untuk disentuh.
8. Mitos : Aksesoris Berbahan Dasar Metal akan Mengundang Petir
Fakta : Tidak perlu bersusah payah melepas aksesoris metal Anda pada saat petir menyambar, sebab sejumlah benda tersebut tidak mengundang petir. Yang harus diperhatikan adalah agar tidak membawa payung karena itu membuat Anda lebih tinggi sehingga lebih mudah tersambar petir.
9. Mitos : Paling Aman Berada di Dalam Rumah
Fakta : Ya, rumah atau bangunan lain memang merupakan tempat teraman pada saat petir menyambar. Kendati begitu, pada saat berada di dalam, hendaknya menjauhi kabel telepon, perabot elektronik, dan alat-alat yang mengandung listrik lain. Jauhi pula air dan pipa-pipa. Dan yang terakhir, jangan berada dekat jendela hanya karena ingin melihat visual petir yang mengagumkan.