Plastik tidak dapat dilepaskan dari kehidupan kita sehari-hari. Plastik pertama kali ditemukan oleh John Hesley Hyatt pada tahun 1860an. Plastik ini bersifat lunak dinamakan seluloid. Namun seluloid sangat mudah terbakar sehingga digantikan dengan plastik jenis bakelit.
Plastik jenis bakelit adalah plastik sintetis praktis yang sering kita temui sekarang. Plastik ini diberi nama sesuai dengan nama penemunya yaitu Leo Hendrik Baekeland di tahun 1907. Plastik ini menghasilkan resin yang tidak terbakar, meleleh, atau larut begitu dikeraskan menjadi suatu bentuk.
Saat ini plastik banyak dipakai karena ringan, tidak mudah pecah, dan murah. Namun plastik juga berbahaya bagi lingkungan dan dapat merusak kesehatan.
Plastik jenis bakelit adalah plastik sintetis praktis yang sering kita temui sekarang. Plastik ini diberi nama sesuai dengan nama penemunya yaitu Leo Hendrik Baekeland di tahun 1907. Plastik ini menghasilkan resin yang tidak terbakar, meleleh, atau larut begitu dikeraskan menjadi suatu bentuk.
Saat ini plastik banyak dipakai karena ringan, tidak mudah pecah, dan murah. Namun plastik juga berbahaya bagi lingkungan dan dapat merusak kesehatan.
Pernahkah anda memperhatikan simbol daur ulang plastik (berbentuk angka yang dikelilingi simbol recycling/panah segitiga) yang tertera pada kemasan plastik yang anda gunakan. Mulailah memperhatikannya, agar kita dapat memahami plastik yang aman digunakan dan ramah lingkungan.
Berikut adalah macam-macam "Resin Identification Codes" yang berlaku di dunia.
1. PETE atau PET (Polythylene Terephthalate)
1. PETE atau PET (Polythylene Terephthalate)

Contoh plastik kode 1 : Botol air mineral, botol jus, botol softdrink, botol shampoo, botol mouthwash, kemasan selai kacang (peanut butter jam).
2. HDPE (High Density Polythylene)
2. HDPE (High Density Polythylene)

Contoh plastik kode 2 : Botol susu yang berwarna putih susu (Milk jugs), botol detergent, botol yoghurt dan margarine, plastik sampah (trash bags / polybag).
3. V (Vynil) atau PVC (Polyvinyl Chloride)

Contoh plastik kode 3 : Botol pembersih kaca (window cleaner), detergent, botol minyak goreng (cooking oil), botol shampoo, pembungkus makanan (clear food packaging), pembungkus kabel
4. LPDE (Low Density Polythylene)
4. LPDE (Low Density Polythylene)

Contoh : squeezable bottles (pada botol mustard, madu), pembungkus roti, pembungkus makanan dingin, pembungkus pakaian laundry, furniture, karpet.
5. PP (Polypropylene)

Contoh : Botol minuman bayi, tempat makanan, straws (sedotan/pipet), botol obat, botol kecap.
6. PS (Polystyrene)

Contoh : Tempat makanan styrofoam, talam daging (meat trays), wadah telur, piring plastik, sendok plastik, tempat compact disc (CD case).
7. O (Other)

a. SAN (styrene acrylonitrile)
b. ABS (acrylonitrile butadiene styrene)
c. PC (polycarbonate)
d. Nylon
Plastik jenis SAN dan ABS adalah bahan yang baik untuk digunakan dalam kemasan makanan atau minuman, contohnya piring, sendok plastik, sikat gigi.
Plastik jenis PC (polikarbonat) dapat mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol-A ke dalam makanan dan minuman yang dapat merusak sistem hormon, penurunan produksi sperma, juga menurunkuan daya tahan tubuh. Ironisnya PC ini banyak digunakan pada botol minum bayi dan botol minum olahraga, sehingga membahayakan kesehatan.
Nilon ditemukan tahun 1934 oleh Carothers. Nilon adalah serat plastik kuat yang tidak meleleh pada suhu dibawah 195 derajat Celcius. Nilon umumnya digunakan sebagai benang.
Contoh plastik kode 7 lainnya adalah : Computer cases, iPod, galon air, kacamata plastik, benang nilon, alat elektronik.
Plastic recycling codes ini berlaku internasional di seluruh belahan dunia. Untuk itu kita harus lebih memperhatikannya demi kesehatan tubuh kita dan kelestarian lingkungan.
source : wikipedia.org
image : resourcefulschools.org